Teknologi Merata demi Pendidikan Merdeka di Indonesia
Pendidikan merupakan aset dan investasi penting bagi masa depan suatu bangsa. Bahkan bukan saja bagi masa yang akan datang, tetapi juga di masa sekarang ini. Tanpa adanya pendidikan, suatu bangsa akan kehilangan modal utamanya dalam membangun suatu peradaban. Bagi saya, pendidikan bukan saja soal mencerdaskan suatu bangsa, tetapi jauh lebih daripada itu. Pendidikan juga soal bagaimana mempersiapkan generasi yang ada sekarang untuk bukan saja unggul di bidangnya, tetapi juga agar tetap berkarakter dan berakhlak mulia dalam memajukan bangsanya.
Bicara soal pendidikan demi kemajuan suatu bangsa, generasi muda saat ini perlu dibekali sedemikian rupa agar siap berkontribusi, baik dalam kehidupan masa kini maupun di yang akan datang. Berkaca pada situasi dan kondisi kita saat ini, rupa-rupanya tantangan dan arus perkembangan zaman semakin deras terasa. Dengan demikian, generasi muda Indonesia perlu dipersiapkan dengan segudang pengetahuan dan keterampilan yang membuat mereka mampu untuk dapat bertahan hidup di tengah derasnya arus modernisasi ini.
Namun demikian, pandemi COVID-19 yang telah melanda dunia selama kurang lebih dua tahun ke belakang ini telah sedikit banyak mengubah pola kehidupan manusia. Hal ini kemudian ditambah dengan kenyataan bahwa dunia di abad ke-21 ini telah memasuki era digitalisasi atau yang dikenal sebagai evolusi 4.0. Selama masa pandemi, teknologi telah berperan cukup besar dalam membantu keberjalanan roda kehidupan di tengah gempuran virus yang mengancam kesehatan. Semua hal dilakukan serba dalam jaringan (daring) dengan dalih efisiensi dan efektivitas serta tentunya sebagai upaya mengurangi penyebaran virus COVID-19, termasuk di dunia pendidikan.
Pandemi COVID-19 telah membuat banyak sekolah dan perguruan tinggi terpaksa harus menjalankan kegiatannya secara daring melalui beragam aktivitas, baik sinkronis maupun asinkronis. Secara sinkronis, siswa atau mahasiswa diminta untuk bergabung bersama dalam suatu aplikasi konferensi video dan belajar melalui media tersebut. Secara asinkronis apabila siswa dan mahasiswa diminta mengakses suatu video/bahan-bahan pembelajaran lainnya yang telah tersedia melalui suatu situs daring. Dalam hal inilah, kecanggihan teknologi dan keterampilan dalam mengoperasikannya merupakan sebuah tuntutan wajib yang harus dimiliki oleh setiap anak.
Keterampilan dalam mengoperasikan kecanggihan teknologi di era sekarang ini memang adalah suatu kebutuhan yang tidak dapat dipungkiri harus dimiliki oleh setiap anak. Generasi muda Indonesia siap tidak siap diperhadapkan dengan tuntutan zaman yang mengharuskan mereka hidup berdampingan dengan kemajuan teknologi. Oleh sebab itu, dalam rangka membekali mereka dengan keterampilan tersebut, maka berbagai pihak termasuk di dalamnya pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum, memiliki andil besar dengan turut serta menyediakan akses terhadap kecanggihan teknologi yang merata bagi seluruh generasi muda di Indonesia.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan tidak kurang dari 17.000 pulau dan ratusan suku bangsa serta bahasa. Hal ini tentu harus disadari sebagai suatu tantangan tersendiri bagi kita dalam mewujudkan suatu sistem pendidikan yang merata di setiap wilayahnya. Apalagi saat kita berbicara mengenai pemerataan teknologi bagi kelangsungan jalannya pendidikan. Kondisi geografis dan topografi perbukitan, lembah, hutan, dan pegunungan di daerah-daerah pedalaman seperti di pulai Kalimantan dan Papua tidaklah mudah untuk dapat ditembus dengan koneksi jaringan yang memadai. Di pulau Jawa saja misalnya, disadari atau tidak masih ada beberapa tempat yang mengalami sulitnya jaringan.
Teknologi yang merata bagi seluruh generasi muda Indonesia menjadi semakin sulit untuk direalisasikan karena selain masalah kondisi geografis dan topografi yang ada, kita tentu tidak dapat memungkiri akan besarnya biaya yang harus ditempuh, tenaga yang harus dikeluarkan, dan waktu yang harus dikorbankan. Meratakan teknologi di seluruh wilayah Indonesia disadari betul bukanlah suatu perkara yang mudah untuk dilakukan. Padahal, kita sadari bahwa meratanya teknologi dewasa ini menjadi salah satu syarat mutlak dalam mewujudkan suatu sistem pendidikan yang merdeka di Indonesia.
Pemerintah lewat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi khususnya di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi telah mencanangkan suatu program dengan apa yang kita kenal sekarang sebagai Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM). Program ini memberikan keleluasaan bagi mahasiswa dalam belajar di luar program studi selama 3 (tiga) semester tanpa birokratisasi yang berbelit. Melalui program ini, mahasiswa baik di kota maupun di desa seluruh Indonesia, diharapkan dapat mengembangkan potensi dan mempersiapkan dirinya secara merdeka dalam menghadapi derasnya arus tantangan zaman.
Lantas sekarang pastinya terlintas pertanyaan di dalam benak kita, bagaimanakah kita dapat merasakan suatu pendidikan yang merdeka tanpa adanya pemerataan teknologi? Bagaimana mereka yang tinggal di daerah-daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) mengejar masifnya kecanggihan teknologi? Di saat generasi muda Indonesia di kota-kota besar dengan begitu mudahnya dapat membekali diri melalui berbagai keterampilan mengoperasikan kemajuan teknologi, bagaimana dengan mereka di desa-desa sana yang masih harus berjibaku dengan sulitnya akses internet dan ketersediaan sarana prasarana pendukung lainnya?
Pemerataan teknologi demi pendidikan merdeka di Indonesia adalah suatu kewajiban yang harus segera dipenuhi. Tanpa adanya pemerataan teknologi maka pendidikan yang merdeka adalah suatu keniscayaan di bumi pertiwi ini. Kampus mengajar dan pertukaran mahasiswa merdeka sebagai salah dua bagian dari program MBKM dapat menjadi cara ampuh dalam menyebarkan ketersediaan dan akses teknologi bagi setiap orang, khususnya bagi generasi muda Indonesia di daerah-daerah 3T. Mahasiswa dapat diterjunkan ke desa-desa kecil dan membagikan pengetahuan serta keterampilan yang dimilikinya terhadap kemajuan teknologi guna menolong mereka yang masih minim informasi. Para relawan medis, tenaga pendidik, dan pekerja industri yang dengan hati ikhlas pergi ke desa-desa selain bekerja pada bidangnya juga dapat memperkenalkan kemutakhiran teknologi menggunakan perangkat lunak yang mereka miliki di sana. Para tenaga ahli informatika yang bekerja di industri-industri telekomunikasi dan badan-badan riset dapat berjuang keras mengupayakan terciptanya akses internet yang terjangkau desa-desa lewat berbagai riset serta teknologi muktahir. Segala upaya dapat kita kerahkan demi terciptanya pemerataan teknologi demi pendidikan merdeka di Indonesia.
Oleh karena itu, meskipun kemerataan teknologi bagi merdekanya pendidikan di Indonesia memiliki tantangannya tersendiri, namun hal ini bukanlah suatu keniscayaan untuk dapat direalisasikan. Memang harus kita sadari bersama bahwa proses ini pastinya memerlukan waktu, tenaga, dan biaya lebih dalam mewujudkannya. Namun, kolaborasi dan sinergisitas dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum dapat kita harapkan dalam mempercepat terwujudnya pemerataan teknologi bagi pendidikan di Indonesia.
Harapan ke depannya, semoga sarana prasarana penunjang pendidikan yang memadai bagi setiap anak di Indonesia dapat semakin terealisasikan. diwujudkan. Berbagai program, skema pendanaan, dan aktivitas yang telah serta akan dilakukan ke depannya kiranya mampu mengatalis pemerataan teknologi di seluruh daerah di Indonesia. Tinggal diperlukan suatu peningkatan dan penguatan oleh berbagai pemangku kepentingan agar program pemerataan ini bisa semakin terealisasikan dengan maksimal.
Akhir kata, mari kita bangun rasa kepercayaan diri yang tinggi dalam mewujudkan Indonesia maju. Bersama yakini bahwa kita pasti bisa menghadirkan teknologi yang merata bagi pendidikan setahap demi setahap demi generasi emas 100 tahun Indonesia merdeka di 2045 nantinya.
#KampusMerdeka #KampusMengajar
Comments
Post a Comment