Gangguan Fungsi Musculokeleton (Kifosis, Lordosis, Skoliosis)

Gangguan Fungsi Musculokeleton
Apabila dilihat dari belakang, tulang belakang normal terlihat lurus. Tetapi, jika diamati dari samping, tulang belakang melengkung sedikit ke dalam, ke luar, dan ke dalam lagi, membentuk S dangkal. Beberapa otang memiliki kelengkungan tulang belakang yang tidak normal, biasanya sebagai akibat kebiasaan postur yang buruk. Hal ini biasa menyebabkan rasa nyeri kronis, dan bisa juga meningkatkan risiko pergeseran bantalan tulang dan masalah-masalah lain (Davies, 2007)

Kifosis
Kifosis adalah sebuah deformitas tulang belakang yang ditandai fleksi berat (bengkok). Dapat disertai dengan nyeri pada area vertebra dan tanda radiologis osteoporosis. (Tambayong, 1999).
Penderita kifosis memiliki lengkung tulang yang terlalu ke luar pada bagian atas punggung (tulang punggung), sehingga menimbulkan punuk. Kadang-kadang hal ini juga menimbulkan lordosis karena tulang pinggang menjadi melengkung ke dalam sebagai akibatnya. Kifosis bisa terjadi pada masa kanak-kanak tanpa sebab yang jelas. Radang sendi dan osteoporosis (pengeroposan tulang) merupakan salah satu penyebabnya, begitu juga dengan kebiasaan postur yang buruk. (Davies, 2007)

Lordosis
Penderita lordosis memiliki tulang yang terlalu melengkung ke dalam (daerah pinggang) pada tulang belakangnya. Mereka berdiri dengan posisi membungkuk, perut terdorong ke depan, dan bokong menonjol ke luar: Lordosis sering terjadi pada orang yang kelebihan berat badan, karena mereka cenderung melengkungkan tubuh ke belakang untuk mengkompensasi kelebihan berat di bagian depan tubuh. Lordosis juga bisa terjadi pada wanita yang hamil tua (Davies, 2007)

Skoliosis
Tulang belakang melengkung ke lateral (berbentuk S). Timbulnya berangsur-angsur paling sering pada remaja. Pada umumnya, makin muda usia pasien saat menderitanya. (Tambayong, 1999)
Pada skoliosis, tulang belakang terpuntir secara tidak normal ke kanan atau ke kiri. Penderitanya mungkin berjalan dengan tidak normal dan mengalami nyeri punggung. Skoliosis biasanya terjadi pada anak-anak atau remaja. Skoliosis bisa ada sejak lahir atau berkembang belakangan bila, misalnya, satu kaki lebih pendek daripada yang lain. (Davies, 2007)

Comments